Presiden Ambil Alih Ekspor Lobster, Pengusaha Ini Siapkan Langkah Hegemoni Global


JAKARTA — Setelah hampir dua tahun berjuang menembus ketatnya birokrasi dan regulasi ekspor benih bening lobster (BBL), pengusaha nasional HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy kini mendapat momentum baru. Kamis (04/09/2025).

Presiden Joko Widodo, melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 7 Tahun 2024, menghentikan sementara ekspor BBL ke Vietnam. Kebijakan ini disertai dengan penarikan kewenangan pengaturan ekspor dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), untuk selanjutnya diatur langsung oleh Presiden melalui Peraturan Presiden (Perpres) yang saat ini tengah disiapkan.

Khalilur menyambut positif langkah tersebut dan menyebutnya sebagai "jalan terang" setelah perjuangan panjang yang penuh tantangan.

“Saya 19 bulan diprank oleh kementerian, dikibuli oleh menteri dari negara sendiri. Tapi saya terus berjuang. Kini saya bersyukur, karena Presiden mulai mengambil alih penuh urusan ini,” ujarnya.

Khalilur, melalui perusahaannya Bandar Laut Dunia Grup (BALAD Grup), kini mempersiapkan langkah ekspansi besar untuk menguasai rantai pasok BBL dari Indonesia ke Vietnam.

Dalam waktu 10 hari ke depan, ia akan menggerakkan 17 tim internal BALAD Grup ke satu provinsi strategis. Targetnya:

1. Mendirikan kantor cabang di tingkat provinsi dan kabupaten.

2. Membangun 9 gudang penampungan dan pembelian BBL.

3. Membentuk 200 Kelompok Usaha Bersama (KUB) yang akan melibatkan ribuan nelayan lokal.

4. Menyiapkan ratusan kapal dan alat tangkap secara bertahap.


“Kami tidak main-main. Ekspor ke Vietnam sudah kami kuasai. Sekarang saatnya suplai dari Indonesia kami hegemoni,” tegas Khalilur.

Tak hanya itu, BALAD Grup juga akan kembali fokus mengembangkan sektor akuakultur di wilayah Gugusan Teluk Kangean, yang dinilai memiliki potensi besar untuk pengembangan budidaya lobster.

Khalilur menilai, selama ini aturan ekspor BBL tidak dijalankan secara konsisten oleh pejabat terkait.“Aturannya ada, tapi pelaksanaannya gelap. Saya sebut langsung saja, menterinya gelap,” katanya.

Namun kini, menurut informasi yang ia peroleh, draf Perpres ekspor BBL akan mengatur mekanisme baru yang melibatkan banyak kementerian dan lembaga, seperti, Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kepolisian RI (Polri), TNI, dan Kejaksaan Agung, Bahkan kemungkinan juga Kementerian Pertahanan (Kemhan)

Kebijakan lintas kementerian ini diyakini akan menciptakan sistem yang lebih transparan dan adil bagi pelaku usaha.

Setelah tersendat karena masalah di sektor lobster, Khalilur mengaku kini bisa kembali menjalankan rencana besar usahanya yang mencakup berbagai sektor strategis nasional.

Rencana tersebut ia beri nama "AKUR AMAT KAU PEDRAS," akronim dari:

Akuakultur, Rokok, Air Mineral, Tambang, Kebun, Tembakau, Pertanian, Perdagangan dan Beras.

Seluruh sektor ini, katanya, akan dijalankan dengan prinsip ekonomi kerakyatan. Tambang-tambang miliknya akan menjadi sumber pendanaan untuk membangun:

- Pabrik Rokok Bintang Sembilan (RBS)

- Pabrik Beras

- Pabrik Air Mineral

- Perkebunan tembakau


Sistem perdagangan hasil pertanian dan perikanan budidaya, “Dari tambang, kami akan membumikan usaha lainnya. Semua kami bangun untuk menjawab tantangan ekonomi rakyat dan membuka lapangan kerja,” jelas Khalilur.

Ia mengaku optimistis, karena menurutnya Presiden Prabowo Subianto benar-benar berani mengambil langkah tegas untuk memberantas mafia ekspor lobster dan memulihkan kepercayaan para pelaku usaha.

“Saya bangga dan bahagia. Presiden benar-benar berani memberangus mafia. Ini bukan retorika, tapi tindakan nyata,” ujarnya.

Khalilur berharap perubahan regulasi ini menjadi awal dari tata kelola komoditas laut yang lebih adil dan transparan, sekaligus menjadi pintu masuk bagi penguatan sektor ekonomi strategis nasional lainnya.

Di akhir pernyataannya, Khalilur menyerukan semangat nasionalisme ekonomi dan kerja keras untuk membangun Indonesia dari sektor riil.

“Mari bersama cintai Indonesia. Mari bersama bangun jaya Indonesia, Salam Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia," pungkasnya

Jurnalis : uvi
493
Kontak Kami

Pesisir Utara gang 7, Desa Kilensari Kec. Panarukan Kab. Situbondo, Jawa Timur

+6282222211086

admin@kontripantura.com

Ikuti Kami

©2025 Kontri Pantura. All Rights Reserved.
Design by HTML Codex Distributed by ThemeWagon