Bandar Indonesia Grup Luncurkan "SATARA", Dolomit Lokal Untuk Kesuburan Tanah Nusantara


LAMONGAN – Perusahaan nasional Bandar Indonesia Grup (BIG) melalui anak usahanya, Bandar Dolomit Nusantara Grup (BANDORA Grup), akan segera meluncurkan produk dolomit unggulan bermerk SATARA pada 9 Desember 2025 mendatang.

Dolomit SATARA hadir sebagai bagian dari komitmen BIG untuk mendorong kesuburan tanah pertanian di berbagai wilayah Indonesia. Melalui pemanfaatan sumber daya alam lokal dari Jawa Timur, produk ini diharapkan menjadi solusi strategis dalam meningkatkan produktivitas lahan dan keberlanjutan pertanian nasional.

“SATARA adalah Sahabat Tanah Nusantara. Kami ingin menjadikannya bagian dari gerakan besar untuk menjaga kesuburan tanah Indonesia,” ujar HRM Khalilur R Ab. S, Founder dan Owner SATARA.

Bandar Indonesia Grup diketahui memiliki puluhan konsesi tambang dolomit di wilayah Gresik, Lamongan, dan Tuban. Dalam lima bulan ke depan, perusahaan menargetkan mengaktifkan 99 titik tambang di tiga kabupaten tersebut untuk mendukung kebutuhan dolomit dalam negeri.

Langkah ini dinilai strategis, mengingat dolomit memiliki peran penting dalam memperbaiki pH tanah, meningkatkan ketersediaan unsur hara, serta mendukung pertumbuhan tanaman secara optimal.

Merk SATARA juga telah resmi didaftarkan di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) sejak Jumat, 17 Oktober 2025. Saat ini, perusahaan juga tengah memproses pendaftaran SATARA ke dalam sistem E-Katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

Langkah ini bertujuan untuk memperluas distribusi dolomit secara daring ke berbagai daerah di Indonesia melalui jalur pengadaan resmi pemerintah.

Tak berhenti pada produksi tambang, BIG juga berencana membangun dua pabrik pengolahan dolomit di Lamongan dan Tuban, masing-masing dengan kapasitas produksi hingga 1.000.000 metrik ton per bulan.

Sambil menunggu rampungnya pembangunan pabrik, perusahaan menggandeng pabrikan dolomit lokal melalui skema kemitraan “Upah Giling Dolomit Mess 100”, agar distribusi produk tetap berjalan.

“Kami ingin memberdayakan pabrikan lokal, sambil mempercepat distribusi dolomit ke petani dan pelaku usaha di sektor agrikultur,” jelas Khalilur. Senin (20/10).

Menjelang bulan Ramadan yang diperkirakan jatuh pada Februari 2026, BIG menargetkan seluruh titik tambang sudah bisa beroperasi serentak. Hal ini dinilai sebagai langkah awal yang penting untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.

Sebagai produk dolomit lokal, SATARA diharapkan dapat menjadi bagian dari solusi besar dalam menjaga kesuburan lahan pertanian di seluruh penjuru Nusantara.

Dengan dukungan ekosistem tambang dan pabrik yang kuat, serta kemitraan strategis dengan pelaku industri lokal, SATARA membawa harapan baru bagi sektor pertanian Indonesia.

Jurnalis : uvie
491
Kontak Kami

Pesisir Utara gang 7, Desa Kilensari Kec. Panarukan Kab. Situbondo, Jawa Timur

+6282222211086

admin@kontripantura.com

Ikuti Kami

©2025 Kontri Pantura. All Rights Reserved.
Design by HTML Codex Distributed by ThemeWagon