Perjuangan Nasim Khan Berbuah Hasil, Nama Situbondo Resmi Masuk Tol Nasional PROSIWANGI


Foto : istimewa, tol Prosiwangi

SITUBONDO  — Nama Kabupaten Situbondo kini resmi tercantum dalam proyek strategis nasional jalan tol yang menghubungkan Probolinggo hingga Banyuwangi. Setelah sebelumnya dikenal sebagai Tol Probowangi, proyek tersebut kini berganti nama menjadi Tol PROSIWANGI, akronim dari Probolinggo, Situbondo, dan Banyuwangi.

Perubahan ini bukan sekadar soal nama. Bagi warga Situbondo, penyematan nama daerah mereka di salah satu proyek infrastruktur terbesar di Jawa Timur ini adalah bentuk pengakuan terhadap keberadaan dan kontribusi Situbondo dalam peta pembangunan nasional.

Salah satu warga Situbondo, Hartono (48), menyebut perubahan nama tersebut sebagai kemenangan kecil yang bermakna besar bagi masyarakat.

“Sebelumnya tidak ada nama Situbondo sama sekali. Namanya hanya Probowangi, seakan-akan jalur tol ini hanya melewati dua daerah. Padahal, Situbondo juga dilintasi dan punya peran strategis. Kini dengan nama PROSIWANGI, orang akan tahu bahwa Situbondo itu ada, penting, dan ikut membangun,” ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (3/9/2025).

Menurut Hartono, munculnya nama Situbondo dalam proyek tol nasional tidak terjadi begitu saja. Ia menilai, keberhasilan ini tak lepas dari peran aktif anggota DPR RI dari Fraksi PKB, Nasim Khan, yang merupakan putra daerah Situbondo.

Nasim Khan diketahui secara aktif memperjuangkan agar nama Situbondo dimasukkan dalam nomenklatur resmi proyek tol lintas tapal kuda itu. Perjuangan tersebut bahkan sempat menuai penolakan dan cibiran di media sosial.

“Saya dulu sempat baca di media dan medsos, banyak yang bilang nama PROSIWANGI itu hanya akal-akalan. Bahkan ada yang bilang usulan itu sia-sia karena nama Probowangi sudah ditetapkan. Tapi ternyata, Nasim Khan tetap ngotot memperjuangkan. Dan sekarang terbukti berhasil,” tutur Hartono.

Hartono menambahkan bahwa selama ini, tak banyak wakil rakyat di pusat yang benar-benar memperjuangkan aspirasi masyarakat Situbondo secara konkret.

“Kebanyakan anggota DPR yang mewakili daerah sini bukan orang Situbondo asli. Hanya Pak Nasim Khan yang benar-benar dari sini dan terbukti memperjuangkan kepentingan daerah, bukan cuma datang pas kampanye,” katanya.

Bagi masyarakat daerah, keberadaan nama dalam proyek nasional bukan soal popularitas semata. Lebih dari itu, hal ini menyangkut identitas, eksistensi, dan harga diri.

Menurut pengamat kebijakan publik dari Universitas Airlangga, Dr. Hadi Santoso, penamaan proyek infrastruktur besar semacam jalan tol memang kerap menjadi simbol representasi daerah. Ketika sebuah daerah disebut dalam nama resmi proyek, maka daerah tersebut akan ikut dikenal secara nasional.

“Nama itu penting. Bukan hanya simbol, tapi juga soal pengakuan. Jika Situbondo tidak disebut, maka secara tidak langsung daerah itu akan terpinggirkan dalam narasi pembangunan nasional,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com secara terpisah.

Ia menambahkan bahwa perubahan nama Probowangi menjadi PROSIWANGI adalah langkah strategis yang menunjukkan keberhasilan komunikasi politik di tingkat pusat.

Keberhasilan ini juga menjadi momentum bagi masyarakat Situbondo untuk mulai menilai secara objektif kinerja para wakil rakyat mereka di Senayan. Hartono meyakini, masyarakat kini semakin cerdas dan tak lagi mudah terpengaruh janji saat kampanye.

“Masyarakat sekarang bisa lihat mana yang kerja nyata, mana yang hanya muncul lima tahun sekali. Nama Situbondo di Tol PROSIWANGI adalah bukti nyata, bukan sekadar spanduk atau baliho,” ucapnya.

Nasim Khan sendiri, dalam beberapa pernyataannya sebelumnya, menyebut bahwa perjuangan memasukkan nama Situbondo ke dalam proyek tol nasional adalah bentuk komitmennya untuk mengangkat nama daerah di tingkat nasional.

“Ini bukan tentang saya pribadi. Ini tentang Situbondo. Daerah yang saya cintai, yang harus mendapat tempat sejajar dalam pembangunan,” kata Nasim Khan dalam sebuah wawancara sebelumnya.

Dengan adanya jalan Tol PROSIWANGI, Pemerintah Daerah Situbondo berharap wilayahnya bisa menikmati pertumbuhan ekonomi yang lebih merata. Selain membuka akses lebih cepat antarwilayah, tol ini diharapkan menarik investasi dan pariwisata ke Situbondo yang selama ini belum tergarap maksimal.

Bupati Situbondo sebelumnya juga sempat menyatakan, keberadaan tol akan mendongkrak nilai jual lahan, memperluas konektivitas, dan mempercepat distribusi hasil pertanian dan perikanan dari Situbondo ke wilayah lain.

Kini, dengan nama Situbondo resmi tercantum dalam proyek tol nasional, harapan masyarakat pun ikut mengalir—bahwa daerah mereka tidak lagi hanya jadi jalur lintasan, tapi juga menjadi bagian penting dari kemajuan Jawa Timur.




Jurnalis : Red
544
Kontak Kami

Pesisir Utara gang 7, Desa Kilensari Kec. Panarukan Kab. Situbondo, Jawa Timur

+6282222211086

admin@kontripantura.com

Ikuti Kami

©2025 Kontri Pantura. All Rights Reserved.
Design by HTML Codex Distributed by ThemeWagon