Kontripantura.com

Hancur Akibat Banjir Bandang, Pembangunan Jembatan Baylei di Desa Rajekwesi Kini Capai 75 Persen.

SITUBONDO – Pemerintah Kabupaten Situbondo bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur membangun jembatan darurat tipe Bailey di Desa Rajekwesi, Kecamatan Kendit, setelah jembatan sebelumnya rusak akibat banjir bandang beberapa waktu lalu.

Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo yang akrab disapa Mas Rio meninjau langsung lokasi pembangunan pada Selasa (15/07). Ia mengatakan bahwa pembangunan jembatan darurat ini telah mencapai sekitar 75 persen dan diharapkan segera dapat digunakan kembali oleh masyarakat.

“Jembatan Bailey memang dirancang untuk penanganan darurat, namun kekuatannya cukup andal. Jembatan ini bisa menahan beban hingga 50 ton dan memiliki masa pakai hingga 50 tahun, asalkan dilakukan perawatan secara berkala,” kata Mas Rio.

Jembatan ini menghubungkan Desa Rajekwesi dan Desa Tambak Ukir, yang sebelumnya terputus total akibat bencana alam. Putusnya jembatan sempat menyebabkan gangguan distribusi hasil pertanian serta aktivitas ekonomi warga.

“Setelah selesai, jembatan ini akan kembali membuka akses jalan utama warga desa untuk membawa hasil bumi mereka ke kota. Ini merupakan jawaban atas keresahan masyarakat,” tambah Mas Rio.

Pembangunan jembatan dan bronjong dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur, dengan anggaran berasal dari APBD provinsi. Proyek ini dirancang selesai dalam waktu 90 hari kerja.

Idrus, staf teknis pada Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur, menyampaikan bahwa setelah pembangunan selesai, pemeliharaan jembatan akan dilimpahkan ke Pemerintah Kabupaten Situbondo.

“Saat ini progres pekerjaan mencapai 75 persen. Setelah tuntas, perawatan akan dilakukan oleh pemerintah kabupaten,” jelas Idrus.

Selain jembatan, pemerintah juga membangun bronjong atau dinding penahan tebing untuk mencegah longsor dan menjaga stabilitas aliran sungai di sekitar jembatan.

Pemerintah daerah menyatakan pembangunan infrastruktur ini merupakan bagian dari upaya pemulihan pasca bencana dan bentuk komitmen pelayanan terhadap masyarakat terdampak.