Erupsi Gunung Raung, Kolom Abu Setinggi 2.000 Meter Aktivitas Masih di Level Waspada


BANYUWANGI, Komtripantura.com – Gunung Raung, salah satu gunung api aktif di Jawa Timur, kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya pada 24 Desember 2024. Puncak gunung yang terkenal dengan kawah kalderanya ini memuntahkan kolom abu setinggi 2.000 meter di atas puncak, menciptakan pemandangan spektakuler sekaligus meningkatkan kewaspadaan masyarakat di sekitarnya. Meski demikian, tingkat aktivitasnya masih berada di Level II (Waspada), sesuai dengan pengamatan Badan Geologi.


Pada pagi hari pukul 09:30 WIB, erupsi pertama terjadi dengan kolom abu berwarna kelabu tebal membumbung ke arah timur, mencapai 5.332 meter di atas permukaan laut. Erupsi ini tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimum 32 mm dan berlangsung selama 4 menit 42 detik. Tak berselang lama, erupsi susulan menyusul pada pukul 10:25, 10:31, dan 10:35 WIB. Meskipun kolom erupsi tidak dapat teramati secara visual akibat kabut tebal yang menyelimuti puncak gunung, data seismik mencatat amplitudo maksimum erupsi susulan mencapai 13-23 mm dengan durasi antara 1 menit 54 detik hingga 3 menit 25 detik.


“Erupsi ini tergolong wajar untuk Gunung Raung yang berada pada tingkat aktivitas Waspada. Namun, masyarakat diminta tetap waspada terhadap potensi bahaya,” ujar seorang ahli vulkanologi dari PVMBG dalam rilisnya. Selasa (24/12/2024).


Pengamatan visual sejak awal Desember hingga sebelum erupsi menunjukkan aktivitas hembusan gas putih tipis hingga tebal yang didominasi uap air, mencapai ketinggian 50-500 meter di atas puncak. Tidak ada material batuan atau abu yang terbawa ke permukaan, menunjukkan aktivitas yang relatif stabil.


 Namun, rekaman kegempaan selama periode tersebut menunjukkan adanya:

197 kali gempa hembusan,

3 gempa vulkanik dangkal,

4 gempa tektonik lokal,

34 gempa tektonik jauh,

serta 23 tremor menerus dengan amplitudo dominan 2,5 mm.


Sejauh ini, lontaran material pijar dari erupsi hanya terdistribusi di sekitar kawah. Namun, abu vulkanik yang terbawa angin dapat memengaruhi wilayah tertentu. Oleh karena itu, Badan Geologi mengimbau masyarakat untuk menghindari radius 3 km dari puncak. Pemerintah juga telah menyiapkan langkah antisipatif melalui siaran pers pada 17 Desember 2024 terkait peningkatan aktivitas Gunung Raung.


Masyarakat juga diminta untuk tidak terpancing berita-berita tidak benar atau hoaks yang beredar di media sosial. Informasi resmi mengenai aktivitas Gunung Raung dapat diakses melalui aplikasi dan situs Magma Indonesia, PVMBG, dan Badan Geologi, serta media sosial resmi mereka.


Pos Pengamatan Gunung Raung yang berlokasi di Kampung Mangaran, Desa Sumber Arum, Banyuwangi, terus memantau situasi. PVMBG bekerja sama dengan BNPB, BMKG, pemerintah daerah, dan instansi lainnya untuk memastikan mitigasi bencana berjalan dengan baik.


Gunung Raung memang dikenal sebagai salah satu gunung api yang kerap menunjukkan aktivitas fluktuatif. Dengan kawah berbentuk kaldera raksasa yang unik, gunung ini menjadi daya tarik alam sekaligus pengingat akan kekuatan geologi bumi. Aktivitas terkini Gunung Raung bukanlah hal baru, namun tetap menjadi perhatian utama, terutama bagi masyarakat di sekitar kawasan tersebut.


"Kami akan terus memantau aktivitas gunung ini dan memberikan informasi terkini kepada masyarakat. Kewaspadaan sangat diperlukan, namun tidak perlu panik," tutup pernyataan resmi dari Badan Geologi.

Jurnalis : Joe
143
Kontak Kami

Pesisir Utara gang 7, Desa Kilensari Kec. Panarukan Kab. Situbondo, Jawa Timur

+6282222211086

admin@kontripantura.com

Ikuti Kami

©2025 Kontri Pantura. All Rights Reserved.
Design by HTML Codex Distributed by ThemeWagon