Bukan Antek Pabrik Rokok, Ini Alasan Nasim Khan Usulkan Gerbong Merokok di KAI


Nasim Khan usul gerbong khusus merokok

JAKARTA – Anggota Komisi VI DPR RI, Nasim Khan, memberikan klarifikasi terkait usulan dirinya agar PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyediakan gerbong khusus bagi penumpang yang merokok. Ia menegaskan, usulan itu lahir dari aspirasi masyarakat dan bukan untuk membela kepentingan industri rokok.

“Sebagai anggota DPR, tugas saya menyerap dan menyampaikan aspirasi masyarakat. Usulan terkait adanya ruang atau gerbong khusus merokok di kereta muncul dari keluhan penumpang perokok yang merasa tidak terakomodasi. Saya bukan sedang membela rokok, tetapi ingin mencari titik temu agar hak dan kenyamanan semua penumpang tetap terjaga,” kata Nasim Khan dalam keterangannya, Jumat (22/08).

Nasim memahami jika pernyataannya dalam rapat dengar pendapat (RDP) memicu polemik. Ia pun menyampaikan permintaan maaf kepada pihak-pihak yang merasa terganggu atau menilai usulannya bertentangan dengan upaya pengendalian konsumsi rokok.

Menurutnya, fakta di lapangan menunjukkan masih ada penumpang yang merokok sembunyi-sembunyi di toilet atau sambungan gerbong, bahkan ada yang terpaksa keluar gerbong untuk merokok hingga berisiko tertinggal kereta. Kondisi ini justru lebih berbahaya.

“Di ruang publik lain, seperti bandara atau mal, masih tersedia smoking room yang terisolasi dengan sistem ventilasi modern. Konsep serupa bisa dipelajari agar tidak mengganggu penumpang lain,” jelasnya.

Meski demikian, Nasim menegaskan bahwa ia menghormati kebijakan KAI dan Kementerian Perhubungan yang menetapkan kereta api sebagai kawasan tanpa rokok. Usulan ini, kata dia, bisa saja ditinjau sebagai wacana jangka panjang atau diuji coba secara terbatas pada rute jarak jauh.

Politisi asal Dapil III Jawa Timur (Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi) itu juga menegaskan dirinya tidak memiliki keterkaitan dengan industri rokok.

“Saya bukan antek pabrik rokok, tidak ada keuntungan apalagi uang dari pebisnis rokok. Usulan ini murni bentuk kepedulian kepada sebagian warga Indonesia yang merokok. Berdasarkan survei WHO (2021), jumlah perokok dewasa di Indonesia mencapai 34,5 persen atau sekitar 70,2 juta orang,” tegasnya.

Selain itu, Nasim mengingatkan bahwa dirinya selama ini dikenal memiliki perhatian besar terhadap kesejahteraan petani tembakau. Menurutnya, para petani butuh didukung agar kehidupannya semakin baik.








Jurnalis : uvi
699
Kontak Kami

Pesisir Utara gang 7, Desa Kilensari Kec. Panarukan Kab. Situbondo, Jawa Timur

+6282222211086

admin@kontripantura.com

Ikuti Kami

©2025 Kontri Pantura. All Rights Reserved.
Design by HTML Codex Distributed by ThemeWagon